Penanganan stroke butuh kecepatan dan ketepatan. Karena itu,penanganan penyakit yang sering datang mendadak meski tanda-tanda nya bisa dikenali sejak awal ini selalu berpacu dengan waktu. Deteksi dini yang tepat mengenai stroke dan semakin cepat mendapat pertolongan medis secara tepat,akan semakin besar kemungkinan pemulihan atau penyembuhan serangan stroke. Namun sayangnya kenyataan di masyarakat,masih banyak keluarga pasien yang tidak mengenali gejala stroke sejak awal sehingga terlambat dibawa ke rumah sakit.
Mengingat pentingnya deteksi gejala stroke,maka perlu kampanye mengenai gejala stroke disebarluaskan kepada masyarakat.
Dikatakan perhimpunan stroke di Amerika Serikat memulai kampanye nasional untuk menyebarluaskan kewaspadaan tentang gejala stroke. Kampanyenya diberi nama FAST, singkatan dari Facial weakness (kelemahan wajah), Arm Weakness (kelemahan tangan), Speech Disturbances (kesulitan bicara) dan Time is Brain (berpacu dengan waktu). Dalam bahasa Indonesia,istilahg ini bisa diterjemahkan sebagai senyum,gerak,dan bicara.
Gejala stroke seperti pada FAST merupakan gejala yang paling umum dijumpai. Gejala lainnya adalah penurunan kesadaran mendadak,pusing berputar,nyeri kepala hebat dan lainnya. Cara mudah mengenali stroke,cobalah seseorang untuk diminta untuk senyum,lihat apakah wajahnya menjadi perot. Untuk gerak,mintalah untuk mengangkat lengannya,apakah bisa sama tinggi. Deteksi dengan bicara bisa dilakukan dengan menanyai nama dan alamatnya,apakah ia bisa mengerti,apakah bisa menjawab dengan benar,apakah bicaranya pelo,cedal atau normal. Bila ada gejala seperti pada kelainan dengan deteksi awal tadi,segeralah minta bantuan medis,jangan ditunda.
Stroke adalah kedaruratan medik,semakin lambat pertolongan medik diperoleh,semakin banyak kerusakan sel saraf yang terjadi. Penelitian menunjukkan,setiap menit ada kerusakan 1,9 juta sel saraf pada stroke yang belum mendapat terapi. Sehingga semakin banyak sel saraf yang tidak bisa diselamatkan,semakin buruklah kecacatan yang didapat.
Sejumlah penelitian menunjukkan,banyak pasien stroke terlambat mendapat bantuan medis karena terlambat dibawa ke RS, penelitian di Thailand menunjukkan hanya 20,2 % pasien stroke yang datang ke RS dalam waktu kurang dari 24 jam. Penelitian di Australia menunjukkan, 41 % pasien datang ke RS kurang dari 3 jam setelah gejala muncul dan 15% antara 3-6 jam. Ada sekitar 25% pasien yang datang lewat 24 jam setelah serangan stroke.
Penanganan stroke berpacu dengan waktu,semakin cepat ditangani semakin besar kemungkinan untuk pulih. Diibaratkan sebuah pompa mengaliri sawah,jika pipa tersumbat maka sawah yang paling menderita ,karena tidak mendapat air. Bila pipa pecah,sawah juga menderita,sawah juga menderita,karena air yang seharusnya mengalir kesawah malah bocor keluar. Pompa ini diibaratkan jantung,pipa sebagai pembuluh darah dan sawah menjadi otak. Jika pembuluh darah tersumbat,otak akan mengalami kekurangan oksigen dan makanan. Kondisi ini akan memacu munculnya kematian sel saraf. Jadi,semakin lama pembuluh darah di otak dibiarkan tersumbat ,maka semakin parah kerusakan yang ditimbulkan.
Dunia medis telah membuktikan pula bahwa konsumsi Jus tahitian noni secara teratur dengan dosis yang tepat pada penederita stroke terbukti mampu memulihkan sel-sel saraf otak yang mengalami kerusakan dan perlahan-lahan mampu melakukan regenerasi kembali hingga bisa menyelamatkan dari bahaya kecacatan yang fatal. Demikian pula untuk penyumbatan pembuluh darah, jus tahitian noni menjadi terapi yang ampuh untuk menjaga pembuluh darah bebas dari gangguan penyumbatan kolesterol,dan berbagai oksidan berbahaya yang menyebabkan stroke dan penyakit lainnya yang mematikan.
Maka akan menjadi keputusan yang bijaksana bila anda mulai mengkonsumsi tahitian no ni bioactive beverage baik sebagai terapi pencegahan maupun pengobatan yang alami dan tidak berefek samping.
Mengingat pentingnya deteksi gejala stroke,maka perlu kampanye mengenai gejala stroke disebarluaskan kepada masyarakat.
Dikatakan perhimpunan stroke di Amerika Serikat memulai kampanye nasional untuk menyebarluaskan kewaspadaan tentang gejala stroke. Kampanyenya diberi nama FAST, singkatan dari Facial weakness (kelemahan wajah), Arm Weakness (kelemahan tangan), Speech Disturbances (kesulitan bicara) dan Time is Brain (berpacu dengan waktu). Dalam bahasa Indonesia,istilahg ini bisa diterjemahkan sebagai senyum,gerak,dan bicara.
Gejala stroke seperti pada FAST merupakan gejala yang paling umum dijumpai. Gejala lainnya adalah penurunan kesadaran mendadak,pusing berputar,nyeri kepala hebat dan lainnya. Cara mudah mengenali stroke,cobalah seseorang untuk diminta untuk senyum,lihat apakah wajahnya menjadi perot. Untuk gerak,mintalah untuk mengangkat lengannya,apakah bisa sama tinggi. Deteksi dengan bicara bisa dilakukan dengan menanyai nama dan alamatnya,apakah ia bisa mengerti,apakah bisa menjawab dengan benar,apakah bicaranya pelo,cedal atau normal. Bila ada gejala seperti pada kelainan dengan deteksi awal tadi,segeralah minta bantuan medis,jangan ditunda.
Stroke adalah kedaruratan medik,semakin lambat pertolongan medik diperoleh,semakin banyak kerusakan sel saraf yang terjadi. Penelitian menunjukkan,setiap menit ada kerusakan 1,9 juta sel saraf pada stroke yang belum mendapat terapi. Sehingga semakin banyak sel saraf yang tidak bisa diselamatkan,semakin buruklah kecacatan yang didapat.
Sejumlah penelitian menunjukkan,banyak pasien stroke terlambat mendapat bantuan medis karena terlambat dibawa ke RS, penelitian di Thailand menunjukkan hanya 20,2 % pasien stroke yang datang ke RS dalam waktu kurang dari 24 jam. Penelitian di Australia menunjukkan, 41 % pasien datang ke RS kurang dari 3 jam setelah gejala muncul dan 15% antara 3-6 jam. Ada sekitar 25% pasien yang datang lewat 24 jam setelah serangan stroke.
Penanganan stroke berpacu dengan waktu,semakin cepat ditangani semakin besar kemungkinan untuk pulih. Diibaratkan sebuah pompa mengaliri sawah,jika pipa tersumbat maka sawah yang paling menderita ,karena tidak mendapat air. Bila pipa pecah,sawah juga menderita,sawah juga menderita,karena air yang seharusnya mengalir kesawah malah bocor keluar. Pompa ini diibaratkan jantung,pipa sebagai pembuluh darah dan sawah menjadi otak. Jika pembuluh darah tersumbat,otak akan mengalami kekurangan oksigen dan makanan. Kondisi ini akan memacu munculnya kematian sel saraf. Jadi,semakin lama pembuluh darah di otak dibiarkan tersumbat ,maka semakin parah kerusakan yang ditimbulkan.
Dunia medis telah membuktikan pula bahwa konsumsi Jus tahitian noni secara teratur dengan dosis yang tepat pada penederita stroke terbukti mampu memulihkan sel-sel saraf otak yang mengalami kerusakan dan perlahan-lahan mampu melakukan regenerasi kembali hingga bisa menyelamatkan dari bahaya kecacatan yang fatal. Demikian pula untuk penyumbatan pembuluh darah, jus tahitian noni menjadi terapi yang ampuh untuk menjaga pembuluh darah bebas dari gangguan penyumbatan kolesterol,dan berbagai oksidan berbahaya yang menyebabkan stroke dan penyakit lainnya yang mematikan.
Maka akan menjadi keputusan yang bijaksana bila anda mulai mengkonsumsi tahitian no ni bioactive beverage baik sebagai terapi pencegahan maupun pengobatan yang alami dan tidak berefek samping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar